Masih dalam ajang kegiatan Gramedia Writers And Rider Forum dan sudah di hari ke tiga .
Di acara GWRF 2019, penulis, pemateri, dan tema tiap kelas yang dihadirkan akan beragam. Selain kelas talkshowdan workshop, GWRF 2019 akan menghadirkan Editor’s Clinic, Film Review, bazaar buku, musik, dan Awarding Gramedia Short Film Festival, dimana akan dihadirkan sebanyak 45 penulis buku dan pemateri profesional akan berbagi pengalaman serta praktik nyata dunia keliterasian dalam balutan tema yang berbeda.
Setelah dua hari berturut-turut saya hadir di sini , kali ini saya pun hadir di hari ke 3 untuk ikut dalam pembahasan mengenai pembuatan buku buku yang menjadi andalan para penulis ini .
Siapa tidak mau buku nya di pajang d depan dan di baca banyak orang . Suatu kebanggaan tersendiri tentunya , pencapaian itu Semua melalui proses dan tidak mudah. satu yang penting tetap konsisten itu yang saya pelajari pada hari ini di beberapa sesi .
Hari itu tanggal 4 Agustus 2019 , kebetulan hari itu ada sesuatu yang bikin saya agak was was . Saya lupa kalau hari itu hari Minggu dan hari Minggu seputaran perpunas akses jalannya di tutup pada pagi hari karena di pakai untuk cfd . Dan terjebak lah saya d bundaran HI ,bingung mau naek apa dan kemana akhirnya sambil menunggu teman kita sepakat menunggu jam cfd habis .
Akhirnya sampai juga kami di perpunas walau akhirnya satu sesi terlewat kan , maaf kan ya !!!
Sayang memang ... Tidak boleh lemah tetap semangat kita lanjut sesi berikutnya yang tak kalah menarik dan sarat dengan ilmu .
Sesi pertama pukul 10.00-11.30
ILUSTRASION A SOUL OF BOOK
Tentang bagaimana pembuatan buku itu menjadi menarik selain tentang isi dari buku tersebut yaitu ilustrasi .
Inilah Sesi yang saya lewat kan , baiklah lain waktu kita akan lanjut sesi ini dan tidak akan terlewat
Selanjutnya setelah jeda istihat siang dan isoma lanjut sesi kedua pukul 13.30-15.00 , bersama
Selanjutnya mengikuti sesi "A Faith that Leads" oleh A. Fuadi. Sang Penulis Lima Menara. A. Fuadi memiliki cara dan alasannya sendiri untuk menulis. Menulis ini luar biasa banget , tokoh tentang merdeka senja hati .
Merdeka tentang hati, kemerdekaan tentang bangsa. Kenapa menulis tentang negri 5 Menara, cerita tentang anak pesantren yang merantau melihat dunia.
Dan bagi beliau, menulis adalah cara beliau untuk menjadi manusia yang berguna. Menulis bukanlah untuk meraih kesuksesan tapi lebih kepada menulis untuk diri sendiri. Dalam sekali memang. Sedalam samudera yang luas. Tapi setidaknya, saya setuju dengan beliau.
Menulislah untuk menjadi manusia yang lebih baik. Bukan sebaliknya. Bukan hanya mengejar fame yang bahkan menurut saya hanyalah kefanaan yang membuai kita semua.
Menjadi seorang penulis tidak mudah Jang cepat menyerah untuk mewujudkannya , semua usaha membutuhkan proses dan semua tidak mudah . Jika konsisten dan dengan kemauan ynag tinggi bukan tidak mungkin karya mu akan di kenal publik secara luas .
AYU DAN DITO
TRAVELOVE LIFE
TRAVELOVE LIFE
Mereka adalah sepasang suami istri yang menciptakan buku " Teman tapi menikah " yang memiliki cukup banyak pembaca . Di sini mereka membahas tentang hobi MEREKA yaitu Travelling bersama buah hati mereka yang bernama " sekala " .
Mereka berbagi cerita bagaimana keseruan keseruan mereka selama dalam perjalanan serta tips bagiman menghadapi berbagai kendala selama dalam perjalan Karena berada di negara lain .
Pertama kali sekala naik pesawat umur 3 Minggu ,konser pertama kali umur 6bln dan sudah ikut dalam perjalanan penerbangan jauh.