Dan siapa sii orang tua yang tidak bahagia dengan memiliki anak, anak adalah sebuah karunia. Di sini laa kadang kita para orang tua terlalu sayang dan mengasihi anaknya sehingga suka jadi agak berlebih di dalam menerapkan pola asuh kepada anak, sang buah hati.
Terutama dalam hal pemenuhan gizi seringkali ibu tidak menyadari pola pengasuhan gizi yang keliru. Demi memenuhi kebutuhan sang anak tentu para orang tua terutama kaum Ibu pasti tidak ingin anaknya kekurangan dalam hal apa saja, terutama dalam hal kebutuhan gizi sang anak.
Kebetulan hari ini jumat 13 april 2018 yang bertempat di Dailycious cafe di daerah gading serpong, saya bersama teman blogger mendapat undangan dari MBC (Mom Blogger Community) untuk kumpul sharing bersama para ahli dalam hal penerapan pola asuh gizi yang sering di alami para ibu.
Acara yang mengangkat tema "Halodoc Blogger Gathering 5 KESALAHAN POLA ASUH GIZI PADA ANAK" yang di isi oleh narasumber dr. Herlina, Sp. A dokter Spesialis Anak yang berpraktek di RS Ciputra Citra Garden jakarta Barat. Kita pun mulai pembahasan ini setelah jeda makan siang karena memang dokter nya belum hadir.
Kadang... Walau para ibu sudah sangat memperhatikan asupan gizi dan pola asuh dalam pemberian makanan kepada anak, tetap saja tampak masih kurang maksimal dan berdampak negatif bagi anak kita.
Berbekal dari kebiasaan turun menurun terkadang ibu zaman sekarang tidak menyadari bahwa pola pengasuhan gizi selama ini salah. Di mulai dari pemberian makan pendamping ASI (MPASI) kepada si kecil yang sudah di berikan sebelum waktu nya.
Selain kumpul sharing hari ini kita juga di kenal kan dengan aplikasi www.halodoc.com sebuah aplikasi yang bertujuan memudahkan masyarakat terutama kaum ibu yang mungkin tidak sempat datang dan konsultasi ke dokter. Banyak informasi - informasi seputar kesehatan yang bisa kita dapat di sini bahkan berbicara langsung dengan spesialis anak pun bisa dengan mudah di sini.
TENTANG HALODOC
Sambil menunggu kehadiran narasumber di mulailah acara dengan perkenalan tentang halodoc, yang di pandu oleh Blessy, Manager Offline Marketing Halodoc.
HALODOC adalah start-up Indonesia berupa aplikasi kesehatan layaknya kotak P3 berjalan yang selalu di genggam dengan memberikan kemudahan dalam menjaga dan memeriksa kesehatan seluruh anggota keluarga.
Apa saja sii yang bisa di dapat di dalam aplikasi halodoc ini , di antaranya....
* KONSULTASI LANGSUNG dengan dokter spesialis melalui Voice atau Video call dan chat.
Tim medis Halodoc pun beragam dari dokter umum, spesialis anak, internis hingga spesialis mata yang online 24 jam
* KONSULTASI LANGSUNG dengan dokter spesialis melalui Voice atau Video call dan chat.
Tim medis Halodoc pun beragam dari dokter umum, spesialis anak, internis hingga spesialis mata yang online 24 jam
* PHARMACY DELIVERY
Fitur layanan apotik antar 24 jam yang bebas biaya pengantaran. Sehingga para ibu bisa memesan langsung obat lewat layanan ini.
Fitur layanan apotik antar 24 jam yang bebas biaya pengantaran. Sehingga para ibu bisa memesan langsung obat lewat layanan ini.
* LABS
Layanan pengecekan kesehatan yang bekerjasama dengan prodia,. Layanan ini memungkinkan petugas lab untuk datang ke rumah atau kantor dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah ataupun urine.
Layanan pengecekan kesehatan yang bekerjasama dengan prodia,. Layanan ini memungkinkan petugas lab untuk datang ke rumah atau kantor dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah ataupun urine.
Nah... Giman ibu??? Dengan adanya aplikasi ini makin memudahkan para ibu untuk lebih memperjelas tentang kebenaran bagaimana pola asuh gizi yang baik bagi anak- anak kita bukan. Karena memang saat ini wajib bagi kita untuk menyaring informasi untuk anak- anak kita.
Dengan saran dari ahli medis serta tindakan yang benar saat menangani gizi dalam masa pertumbuh kembangan anak sangat lah penting. Di sinilah dr. Herlina narasumber kita kali ini yang juga merupakan salah satu tim medis halodoc, mengatakan.
Bahwa ada beberapa kesalahan dalam pola asuh gizi pada anak yang seringkali keliru di berikan oleh ibu, sehingga adanya gangguan pertumbuhan dan kesehatan pada anak. Yaitu...
1. Memaksa anak untuk makan
Saat anak enggan makan jangan paksa dengan makanan ini. Jangn membuatnya jadi terpaksa makin membuatnya tidak menyukai kegiatan (makan) tersebut.
1. Memaksa anak untuk makan
Saat anak enggan makan jangan paksa dengan makanan ini. Jangn membuatnya jadi terpaksa makin membuatnya tidak menyukai kegiatan (makan) tersebut.
2. MPASI sebelum 6bulan
Sebaiknya anak sebelum 6 bulan di berikan ASI eksklusif dan bukan MPASI karena pada masa itu pencernaannya belum sempurna, yang malah akan menimbulkan reaksi atau gangguan pencernaan.
Sebaiknya anak sebelum 6 bulan di berikan ASI eksklusif dan bukan MPASI karena pada masa itu pencernaannya belum sempurna, yang malah akan menimbulkan reaksi atau gangguan pencernaan.
3. Makanan tidak sesuai usia
Camilan untuk anak dan orang dewasa itu berbeda, walaupun berupa buah atau jus tetap saja harus sesuai porsinya. Maksimal untuk anak setengah gelas jus dengan 100% buah dalam sehari.
Camilan untuk anak dan orang dewasa itu berbeda, walaupun berupa buah atau jus tetap saja harus sesuai porsinya. Maksimal untuk anak setengah gelas jus dengan 100% buah dalam sehari.
4. Pemakaian DOT terlalu lama
Pemakaian dot terlalu lama bagi anak dapat berpengaruh buruk pada pembentukan struktur rahang dan gigi si anak. Mengurangi penggunaan dot baiknya setelah usia anak lebih 6 bulan dan menghentikan nya sama sekali beberapa bulan sesudahnya.
Pemakaian dot terlalu lama bagi anak dapat berpengaruh buruk pada pembentukan struktur rahang dan gigi si anak. Mengurangi penggunaan dot baiknya setelah usia anak lebih 6 bulan dan menghentikan nya sama sekali beberapa bulan sesudahnya.
5. Banyak makanan manis
Ternyata pemberian makanan yang manis sangat tidak di anjurkan karena menurut Badan kesehatan Dunia (WHO) kebutuhan gula harian untuk anak tidak boleh melebihi 10% dari total energi yang di konsumsi.
Hal ini untuk menghindari kelebihan energi dalam tubuh anak, untuk anak uaia 1-3 thn 10% sama dengan 4-5 sendok teh gula sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun 10% sama dengna 5-8 sendok teh gula.
Pemberian makanan yang terlalu manis bisa menyebabkan gigi rusak, obesitas dan anak kehilangan nafsu makan.
Ternyata pemberian makanan yang manis sangat tidak di anjurkan karena menurut Badan kesehatan Dunia (WHO) kebutuhan gula harian untuk anak tidak boleh melebihi 10% dari total energi yang di konsumsi.
Hal ini untuk menghindari kelebihan energi dalam tubuh anak, untuk anak uaia 1-3 thn 10% sama dengan 4-5 sendok teh gula sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun 10% sama dengna 5-8 sendok teh gula.
Pemberian makanan yang terlalu manis bisa menyebabkan gigi rusak, obesitas dan anak kehilangan nafsu makan.
Nah ibu... Bagaimana tentang paparan di atas sudah paham kah?? . Jika memang belum paham mudah kok, ibu bisa men downloud aplikasi halodoc di App. Store atau Google play dan mulai konsultasi dengan dokter spesialis anak yang Sudah siap memberikan saran dan menjawab pertanyaan ibu seputar pengasuhan gizi anak.
Jika memang memiliki pertanyaan seputar kesehatan apa saja terutama tentang pengasuhan gizi yang baik jangan ragu untuk selalu menggunakan aplikasi halodoc untuk bertanya dan konsultasi.
Melalui kampanye #katadokterhalodoc , halodoc bukan sekedar aplikasi untuk menjalankan fungsi penyembuhan tapi juga turut perduli dan berharap agar semua orang mulai menjaga kesehatan diri.
Yang mana di sampaikan lewat pesan #sehatlebihmudah bertujuan agar masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan lebih dengan mudah menghubungi dokter.
Yang mana di sampaikan lewat pesan #sehatlebihmudah bertujuan agar masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan lebih dengan mudah menghubungi dokter.